NOT EVALUATED
NE
DATA DEFICIENT
DD
LEAST CONCERN
LC
NEAR THREATENED
NT
2020
VULNERABLE
VU
ENDANGERED
EN
CRITICAL ENDANGERED
CR
EXTINCT IN THE WILD
EW
EXTINCT
EX
Silurichthys phaiosoma
TAKSONOMI
| Kategori | KONSUMSI |
| Kingdom | Animalia |
| Fillum | Chordata |
| Super Kelas | Pisces |
| Kelas | Osteichthyes |
| Ordo | Siluriformes |
| Familia | Siluridae |
| Genus | Silurichthys |
| Nama Daerah | Anak Lais, Indai Lelipai |
| Pengarang | (Bleeker, 1851) |
ID GENOM
-
INFORMASI DETAIL
| Kemunculan | Asli |
| Panjang Maksimal | 15.00 cm SL jantan/tidak berjenis kelamin |
| Distribusi | Indonesia (Sumatra [-0.1186456,89.9281029,5z], Jawa [-7.2861645,104.6008914,6z]); Malaysia |
| Habitat | air payau |
| Komentar | Dikenal dari Kalimantan di Sambas, Kalimantan Barat dan DAS Kapuas. Direkam dari Taman Nasional Danau Sentarum di cekungan Kapuas, Kalimantan Barat, Kalimantan. |
KARAKTERISTIK MORFOLOGI
- Bentuk Tubuh: Panjang dan ramping, menyerupai ikan yang hidup di perairan terbuka atau cepat berenang.
- Bentuk Kepala: Jika dilihat dari samping, bagian hidung (moncong) tampak lebih cembung atau menonjol.
- Sirip Punggung: 4 jari-jari lunak.
- Sirip Dubur: 49–56 jari-jari lunak (cukup panjang).
- Sirip Ekor: Bercabang dua (berbentuk “V” terbalik), dengan bagian atas lebih panjang dari bagian bawah — sekitar 1,4–1,6 kali lipat lebih panjang.
- Tulang Belakang: 49–52 ruas tulang.
UPAYA KONSERVASI
Konservasi ekosistem dilakukan dengan:
- Perlindungan habitat dan populasi ikan
- Rehabilitasi habitat dan populasi ikan
- Penelitian dan pengembangan
- Pemanfaatan sumber daya ikan dan jasa lingkungan
- Pengembangan sosial ekonomi masyarakat
- Pengawasan dan pengendalian (monitoring dan evaluasi)
Konservasi jenis dilakukan dengan:
- Penggolongan jenis ikan
- Penetapan status perlindungan jenis ikan
- Pemeliharaan
- Pengembangbiakan
- Penelitian dan pengembangan
Konservasi sumber daya genetik ikan dilakukan melalui upaya:
- Pemeliharaan
- Pengembangbiakan
- Penelitian
- Pelestarian gamet